Kabar yang lumayan mengejutkan ini datang dari Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang diketuai oleh Faisal Basri.Ia menyarankan agar pemerintah menghapuskan BBM jenis Premium dikarenakan harga minyak mentah dunia yang merosot dan juga untuk meghemat APBN.
Meskipun begitu sepertinya pemerintah memang tidak bisa serta merta langsung menghapuskan Premium dan menggantikannya tunggal dengan Pertamax atau Pertamax Plus.Sebab rata-rata kilang yang dimiliki oleh Pertamina sudah berusia tua dan hanya mampu menghasilkan Premium,Solar dan minyak tanah.Dan yang lebih parahnya lagi,kilang domestik Pertamina tersebut hanya mampu memenuhi 800.000 barel/hari sedangkan kebutuhan Nasional mencapai 1.500.000 barel/hari.Nah,defisit sebesar 700.000 barel inilah yang didatangkan langsung dari luar negeri dalam bentuk RON 92 yang diblending sehingga kadar RON nya turun menjadi 88 dengan cara menambahkan Naphta dalam persentase tertentu.
Di sisi lain wacana penghapusan Premium ini juga berkemungkinan akan membuat Pertamina terancam.Ini dikarenakan pihak asing yang pasti akan mulai berani untuk memulai lagi bisnisnya di Indonesia,sebab selama ini banyak perusahaan minyak asing yang menjajakan BBM Ron 92 ke atas nya di Indonesia namun banyak dari mereka yang tubang satu demi satu.Penyebabnya adalah adanya BBM premium yang hanya di pegang oleh Pertamina membuat banyak stasiun pengisian BBM milik asing seperti Shel dan Petronas ini tumbang satu persatu,meskipun ada beberapa diantara stasiun pengisian BBM mereka yang masih bertahan hingga saat ini.
Jadi wacana penghapusan BBM Premium ini akan menjadi bencana bagi Pertamina jika Pertamina tidak membenahi kilang minyak milik mereka.Hmm..wacana penghapusan Premium? tenaaang,kita harus bersiap dan berbenah dulu.. muzammar.net