Belakangan ini peraturan batasan emisis gas buang kendaraan bermotor EURO 3 yang sudah akan mulai diberlakukan di Indonesia telah menjadi momok bagi pabrikan yang memproduksi kendaraan bermotornya di Indonesia sob.
Tidak tanggung-tanggung sob,bahkan peraturan ini bisa mempensiunkan secara paksa generasi mesin 2 Tak terakhir yang masih diproduksi di Indonesia dan dalam posisi masih berjaya di kancah otomotif roda dua tanah air sob,siapa lagi kalau bukan Kawasaki Ninja 150 2 Tak series.
Tapi sekarang kita bukan akan membahas tentang Kawasaki Ninja 150 2 Tak series ya sob,he he.Kali ini kita bakalan ngebahas tentang Suzuki Satria F150 sob.Yap sesuai dengan judul di atas sob,pada posting kali ini ane bakalan bahas tentang apa yang membuat New Suzuki Satria F150 yang masih karburator ini bisa lulus EURO 3 sob.Penasaran? yuk mari dibaca..he he
Selama ini kita selalu mendengar kata EURO 3 dan Injeksi sebagai sebuah paket komplit sob.Kenapa? karna memang tidak dapat di pungkiri,teknologi pengabutan bahan bakar dengan metode Injeksi akan memberikan dampak penggunaan bahan bakar yang lebih efisien dan ramah lingkungan sob.Tapi tidak hanya itu sob,untuk lulus EURO 3 dibutuhkan sebuah paket komplit yang lebih dari sekedar teknologi pengabutan bahan bakar.
Dan seperti yan gkita ketahui bersama sob,New Suzuki Satria F150 yang masih mengandalkan sistem pengabutan bahan bakar karburator sudah bisa melenggang santai memenuhi peratiran EURO 3 sob.Penyebabnya antara lain ialah adanya perubahan pada CDI dan knalpot sob.
Untuk perubahan pada CDI,Suzuki telah merubah mapping pengapiannya,selain itu Suzuki juga menambahkan catalityc converter pada knalpot menjadikan New Suzuki Satria F150 yang masih karburator ini bisa lolos EURO 3 sob.Nah,terbukti nih,untuk lolos EURO 3 tidak harus selalu perlu yang namanya teknologi Injeksi kan sob? he he he.Semoga berguna dan wassalam! (www.sobatmotor.com)
