Kenaikan harga Premium memang dirasa agak sedikit kurang pas,disaat harga minyak dunia mengalami penurunan.Tapi ini adalah langkah dari presiden Jokowi untuk lebih memaksimalkan anggaran subsidi dari yang konsumtif ke yang produktif.Dan menurut ane pribadi,langkah ini memang sudah tepat dikarenakan subsidi BBM jenis Premium selama ini hanya di nikmati oleh orang-orang yang sebenarnya tidak berhak.
Selama ini penikmat sesungguhnya dari subsidi BBM Premium adalah orang-orang menengah ke atas.Ga percaya? monggo di inget-inget berapa mobil atau motor gede yang make Pertamax di waktu kemarin-kemarin sebelum harga Premium naik.Sedikit kan? yap,jadi ya ora popo lah sedikit susah bernafas,yang penting anggaran subsidi BBM Premium bisa di gunakan untuk hal yang lebih berguna.
Kembali lagi ke topik pembicaraan,harga BBM Premium yang naik di kisaran harga Rp 8.500/liternya kini juga di imbangi dengan turunnya harga BBM jenis Pertamax yang sekarang sudah mulai nangkring di kisaran harga Rp 9.950/liternya.Weleh sedap nian iki brosis,harga Premium hanya selisih Rp 1.450 dari Pertamax.
Nah,kalau sudah seperti ini,kira-kira brosis pilih yang mana? Pertamax atau Premium? memang sih selisihnya cuma Rp 1.450/liter.Tapi efek dari penggunaan Petamax akan terasa dalam beberapa waktu,bahkan waktu pertama kali brosis mengisi BBM dengan Pertamax.Wis dijamin tunggangan brosis bakalan seneng bukan kepalang,he he he ya wong oktannya tinggi,jadi pembakaran lebih sempurna dan pasti mesin menjadi lebih bersih.
Tapi jangan gembira dulu,penurunan harga Pertamax ini hanya terjadi di daerah Jabodetabek alias Jakarta,Bogor,Depok,Tangerang dan Bekasi.Sepertinya harga Pertamax di Medan masih belum turun sampai Rp 9.950/Liternya.Memang kalau ane ga salah harga Pertamax di Medan turun Rp 300/Liternya,tapi tetap saja harga Pertamax (RON 92) masih nangkring di atas Rp 10.000/liternya. ( muzammar.net )
