Mengikuti jejak Kawasaki,kini Yamaha juga tertarik menggunakan teknologi turbocharger ? - Sobatmotor.com - Membahas Semua Tentang Motor | Review Produk | Berita Motor Terbaru

20 Oktober 2015

Mengikuti jejak Kawasaki,kini Yamaha juga tertarik menggunakan teknologi turbocharger ?

Mengikuti jejak Kawasaki,kini Yamaha juga tertarik menggunakan teknologi turbocharger ?
Nah,sob seperti yang kita kethaui beberapa waktu yang lalu pabrikan besar sekaliber Kawasaki sempat membuat geger dunia persilatan.Pasalnya Kawasaki merilis motor dengan spesifikasi mesin 1000cc plus teknologi cupercharger sebagai sumber pendongkrak tenaga.Yap,supercharger..teknologi yang cara kerjanya sederhana tapi bisa mendongkrak tenaga mesin berkali-kali lipat ini di aplikasikan kembali oleh Kawasaki pada Ninja H2 dan H2Rnya.
Mengikuti jejak Kawasaki,kini Yamaha juga tertarik menggunakan teknologi turbocharger ?
Supercharger Kawasaki Ninja H2 dan H2R
Teknologi yang memanfaatkan putaran mesin untuk memasok udara lebih banyak ke ruang bakar guna mengasilkan kompresi yang lebih tinggi/besar ini sukses mengail tenaga Ninja H2 bertengger di angka 200HP dan Ninja H2R di 300HP.
Mengikuti jejak Kawasaki,kini Yamaha juga tertarik menggunakan teknologi turbocharger ?
Yamaha YZF R3 yang dilengkapi dengan dengan Turbocharger yang tertangkap kamera di Italia
Dan berita terbaru kini datang dari Yamaha yang dicurigai juga ikut tertarik dengan teknologi supercharger ini sob.Namun,berbeda dengan Kawasaki yang sudah menggunakan supercharger,Yamaha sepertinya lebih tertarik dengan teknologi turbocharger sebagai part tambahan untuk mengail tenaga motor racikannya.Turbocharger? lhaa terus apa bedanya dengan supercharger?

Nah sob sekalian nih kita bahas tentang perbedaan keduanya yak,he he he.Nah,Ide utama dari teknologi turbocharger dan supercharger ini adalah memasukkan udara lebih padat keruang bakar ketimbang sedotan asli mesin (dibandingkan udara yang masuk lewat hisapan piston seperti biasa).

Peningkatan tenaga menggunakan peranti forced induction seperti turbocharger dan supercharger ini memang selalu menjadi primadona sob.Pasalnya,kailan tenaga yang dihasilkan dari pengaplikasian teknologi ini lebih tinggi daripada merubah total mesin yang masih NA (naturally aspirated/tanpa turbo). 

Untuk memutar turbin yang ada di dalamnya,rata-rata supercharger bisa memakai sampai sepertiga daya mesin sob.Makanya,banyak yang menyebut efisiensi supercharger tidak sebaik turbocharger.

Namun efek dari penggunaan supercharger akan terasa lebih spontan dibandingkan turbocharger. Karena supercharger sudah mulai bekerja sejak stasioner dan putaran rendah sob,jadi bisa dibilang kalau tenaga tambahan yang dihasilkan oleh supercharger bisa digunakan/dirasakan mulai dari RPM rendah sampai ke RPM tinggi.

Sedangkan turbocharger diputar dengan turbin dan turbinnya sendiri berputar karena tiupan gas buang.Nah,karna tenaga turbocharger aktif dari tiupan gas buang mesin,maka pada RPM rendah turbocharger belum akan berfungsi/terasa sob,dan akan mulai berfungsi/terasa pada RPM menengah sampai tinggi.

Begitu putaran naik dan gas buang dari ruang pembakaran berhembus kencang,maka disinilah turbo charger mulai optimal bekerja.Dan otomatis,dengan optimalnya kinerja turbocharger ini maka akan terjadi peningkatan tenaga sangat signifikan sob.

Dan karna bilah turbin bersentuhan dengan gas buang sisa hasil pembakaran,maka bilah turbin pun akan menjadi panas dan membuat udara yang masuk pun panas.Untuk mendinginkan udara hasil semburan dari gas buang yang di saat bersamaan juga berfungsi menggerakan turbin di dalam turbocharger,digunakanlah sistem pendingin tambahan yang disebut intercooler.Karna semakin dingin udara yang masuk keruang pembakaran,maka akan semakin padat,dan hasilnya..tenaga juga terkail naik sob.
Mengikuti jejak Kawasaki,kini Yamaha juga tertarik menggunakan teknologi turbocharger ?
Siklus kerja Turbocharger
Dan berdasarkan hal inilah,turbocharger dianggap lebih efisien dari supercharger karena putaran bilahnya tidak memakan tenaga mesin alias menggunakan tiupan gas buang saja.

Dan dari sini kita bisa menarik kesimpulan sebagai berikut sob :
  • Supercharger memanfaatkan/digerakkan oleh putaran mesin
  • Turbocharger memanfaatkan/digerakkan oleh putaran gas buang
  • Tenaga yang dihasilkan supercharger akan tersedia/terasa mulai dari mulai RPM rendah sampai RPM tinggi.
  • Tenaga yang dihasilkan turbocharger baru akan tersedia/terasa mulai dari mulai RPM menengah sampai RPM tinggi.
Last,sepertinya dunia otomotif khususnya dunia per motoran mulai melirik pengaplikasian teknologi sederhana penambah tenaga ini sob.Dan kita lihat saja,apakah Yamaha YZF R3 akan mengikuti jejak Kawasaki Ninja H2 dan H2R ? meskipun berbeda sih..he he he.Semoga berguna dan wassalam ! (www.sobatmotor.com)
Mengikuti jejak Kawasaki,kini Yamaha juga tertarik menggunakan teknologi turbocharger ?

Mengikuti jejak Kawasaki,kini Yamaha juga tertarik menggunakan teknologi turbocharger ?